Misteri Kampus IPB, The Lake Siren

Kami dari tim rubrik 'kisah tak biasa' di website ini -yang kami beri nama rubrik MISTERIUS awalnya sempat berpikiran begini, "Sudah di era post-milenium nih, sepertinya tak ada lagi sih itu yang namanya setan, hantu, memedi, dan sebangsanya. Sudah era modern masbro n mbaksis, mana ada yang begitu lagi." Eh, tapi rupanya anggapan itu masih jauh dari kenyataan loh. 


Beberapa cerita yang kami himpun di rubrik misteri website ini, datang dari beberapa teman alumni IPB 34. Juga dari alumnus berbagai angkatan. Mereka tak sungkan bercerita panjang lebar di inbox kami, group chat WhatsApp kami, dan bahkan hingga private message ke admin website. Dan cerita kali ini, datang dari salah satu alumni IPB 34 lagi. Seperti yang diungkap di awal, kami kira cerita ini adalah kenangan masa lalu, ketika kampus IPB masih di era yang sepi alias belum padat. 


Tapi rupanya, bukan masbro n mbaksis, cerita ini di waktu yang baru-baru ini. Bahkan salah satu kawan kami (karena cerita ini diungkap di group chat WhatsApp) bertanya keheranan setelah membaca cerita ini. 

"Udah pake aplikasi ojol juga berarti itu setannya masbro?" ungkap kawan kami itu. 

Juga ada yang berkomentar, "Putri duyung barangkali." 


Nah, jadi awalnya, ada pengemudi motor dari provider ojek online (ojol) yang mendapat penumpang misterius di sekitar kampus IPB University di kawasan Dramaga. 


Bukan kampus yang di Baranangsiang ya, ini yang di Dramaga. "Jadi kalau malam, sekitaran jam 23, sering ada order dari perempuan. Biasanya abang ojol nggak langsung liat tuh titik penjemputannya. Mereka langsung ambil aja...," begitulah kata si pencerita kisah ini. Maksudnya, mitra provider transportasi online (pengemudi motor maupun mobil) yang mendapat orderan dengan akun yang mereka pikir itu adalah perempuan, langsung sikat. Apalagi malam-malam, mungkin ada rasa iba kepada si calon penumpang itu. 


Dan apalagi, pengemudi ojol dimana-mana rata-rata adalah pria berusia relatif muda. Demografi dari Grab yang pernah dihimpun IPB 97 menyatakan bahwa usia pengemudi ojol di Indonesia, yang paling dominan berkisar di angka 22-47 tahun. Masih relatif muda bukan? Dan orang-orang di usia muda, biasanya (walau banyak juga yang tidak seperti ini karakternya) memiliki rasa terdorong untuk mengantar perempuan yang melakukan order di malam hari. 


Pertimbangannya karena kemungkinan perempuan melakukan perampokan atau penganiayaan, tidaklah besar. Itulah sebabnya banyak pengemudi ojol yang tidak ragu mengambil order dari calon penumpang perempuan. Nah, kembali ke cerita, si pengemudi ojol yang mendapat orderan malam-malam itu, rupanya langsung tancap gas menuju lokasi calon penumpang. Menurut si pencerita, kejadian ini terjadi bukan hanya satu atau dua kali. Tapi sudah cukup sering. Mereka yang jadi korban tentunya ojol yang cari penumpang di luar kawasan kampus IPB.


Lalu pencerita ini melanjutkan, bahwa setelah si abang ojol ini dapat order, "Trus langsung tancap gas, jemput. Pas udah masuk kampus, titik jemputnya baru dia lihat." Rupanya, titik penjemputannya ada di area Danau LSI. Buat yang pernah kuliah di IPB University, pasti tidak akan asing dengan yang namanya Danau LSI. Adapun LSI sendiri adalah singkatan dari Lembaga Sumberdaya Informasi atau yang kerap disebut-sebut para mahasiswa yang hobi hunting referensi adalah 'perpustakaan' IPB Dramaga.


Gedung LSI berdiri di atas sebuah danau kecil di area kampus IPB Dramaga, yang bersebelahan dengan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta). Sudah banyak cerita dari para mahasiswa, bahwa di danau tersebut kalau malam-malam, sering terjadi kejadian yang janggal, yang di luar jangkauan akal manusia. Kali ini, danau itu membawa kisah aneh lagi, kepada para pengemudi ojol. 


"Rupanya, titik jemput (si perempuan yang order itu) ada di tengah Danau LSI. Pengemudi ojol pun mencoba menelfon (calon kostumernya), dan diangkat tuh. Si cewek mengkonfirmasi bahwa titik pejemputan sesuai aplikasi," ungkap si pencerita. Nah loh, bagaimana ceritanya? Tengah danau ada perempuan memesan ojek online. Ini mirip dengan cerita yang pernah diungkap di rubrik MISTERIUS sebelumnya. Silakan baca ceritanya dengan klik INI ya masbro n mbaksis


Bahkan beberapa pengemudi ojol ada yang sampai menginspeksi hingga ke titik penjemputan yang dimaksud. Namun yang mereka dapat hanya pemandangan sepi malam, di hamparan danau seluas area satu fakultas. Dengan kata lain, mereka tidak pernah menemukan siapa perempuan yang memesan layanan antar itu. 


Tapi di luar cerita itu, tim rubrik MISTERIUS pernah membaca tentang Lake Siren yang ditulis di beberapa kisah mitologi dari Eropa, Amerika, dan juga sebagian kawasan Cina utara. Lake Siren pada intinya adalah seorang gadis yang menghuni perairan, yang merupakan turunan dari Sea Siren yaitu sebangsa mahluk halus yang menghuni dasar perairan. Para siren ini diceritakan adalah mahluk yang haus darah manusia, dan hanya menyukai darah para kaum lelaki. Mereka juga hanya keluar malam hari, karena tidak tahan dengan cahaya matahari.


Ilustrasi milik Fandom.com



Mereka bisa menampakkan diri sebagai perempuan cantik yang berenang malam-malam, sehingga menarik perhatian kaum lelaki yang sedang berkegiatan di danau atau laut. Pandangan mata mereka sangat mampu meluluhkan hati siapa pun lelaki yang memandangnya, sehingga akan terlarut dalam godaan para siren tersebut. Setelah itu, siren akan menenggelamkan si lelaki bersamanya ke dasar perairan dan menghisap darahnya hingga mati kehabisan darah. Selanjutnya korban akan muncul ke permukaan laut dengan tubuh yang telah hancur.


Suka cerita misteri? Silakan intip di rubrik MISTERIUS ya




Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)