Pertanian dan air adalah kunci kehidupan. Demikian menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat berbicara mengenai ketahanan pangan. “Presiden perintahkan agar kita bisa meningkatkan ketahanan pangan, menggunakan lahan-lahan yang terbengkalai dan diharapkan ini dapat meningkatkan tingkat penghidupan masyarakat sekaligus menurunkan laju urbanisasi,” jelas Luhut Panjaitan kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Adapun fokus presiden yaitu pelaksanaan pertanian tidak hanya kesiapan lahan tetapi juga keterlibatan sumber daya manusia petani yang mencukupi. Tentu saja hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Kita coba secara bertahap. Saat ini melalui lahan PTPN seluas ±980 Ha, yang telah dikerjasamakan dengan Kostrad. Kita juga melibatkan masyarakat, sejumlah ±293 petani dari 10 kelompok tani,” jelasnya.
Selain itu, Menko Luhut menjelaskan untuk jenis komoditas yang ditanami adalah jagung, yang dilakukan secara bertahap dimulai dari ±100 Ha. Hingga saat ini telah mencapai ±480 Ha. Sedangkan untuk pasca panen sudah ada gudang pengeringan pipil jagung dengan dukungan dari PT Pindad berupa fasilitas mesin pengering buatan dalam negeri. Wilayah yang ditangani Kostrad tersebut adalah Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.
![]() |
Foto: Tim Humas Kemenko Marves |
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti memberikan contoh keberhasilan program ketahanan pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Sedangkan untuk di Sukabumi, dirinya juga optimis bahwa masyarakat akan bisa melakukannya dengan hasil yang baik. “Di sini lahannya sudah siap, masyarakatnya juga sudah siap dan sudah terbiasa bertani, jadi hanya perlu kerja keras untuk hasil yang maksimal,” tutur Nani Hendiarti.
0 Comments